Senin, 07 Oktober 2013

Special News for Journalist Blog Competition dan Photography Contest

0 komentar
KEDIRI-Kemarin (06/10) malam, tepatnya hari Minggu merupakan hari berakhirnya School Contest VII. Akhir acara dilaksanakan seperti biasanya, yakni pengumuman para pemenang. Namun, ada beberapa hal berbeda dalam SC tahun ini.
Khusus bagi Journalist Blog Competition dan Photography Contest, pengumuman tidak dilaksanakan bersama lomba lain. Pengumuman pemenang kedua lomba tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober mendatang di situs website resmi Radar Kediri. Hal ini dilakukan karena peserta dari kedua lomba tersebut sangat banyak terkait dengan tidak dikenakannya biaya pendaftaran alias gratis di 2 kompetisi tersebut. Khusus untuk Journalist Blog, pengumuman memang dilaksanakan pada tanggal 14, namun posting terakhir yang dinilai adalah yang tertera hari Senin (07/10) jam 00.00 WIB.
Banyak yang bertanya-tanya pada saat pengumuman kemarin (06/10) ketika 2 lomba tersebut tidak dibacakan pemenangnya. Ternyata mc mengatakan bahwa pengumumannya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober. Hal tersebut sontak membuat para peserta Journalis Blog Contest dan Photography menjadi tenang. "Kirain pihak SC lupa, ternyata enggak. Pengumumannya tanggal 14, terakhir posting besok.", ujar Nafa, seorang peserta Journalist Blog Contest. (rs)

Kilas Balik Grand Opening SCVII

0 komentar
KEDIRI-Komu School Contest VII Radar Kediri memang telah berakhir. Namun banyak hal yang masih bisa bahkan perlu diceritakan. Grand Opening misalnya. Acara yang diadakan pada Jumat (04/10) siang dan dibuka oleh sambutan dari tiap-tiap perwakilan sponsor ini cukup menarik animo masyarakat untuk enggan melewatkannya.
Grand Opening tersebut juga dihadiri langsung oleh Walikota Kediri, dr. Samsul Ashar, yang sekaligus meresmikan mulainya School Contest VII. Di samping itu, terdapat Bapak Reymond, perwakilan dari Honda yang mengumumkan bahwa di akhir acara pada Minggu (06/10) akan ada Lomba Mirip Caesar. Lomba dadakan tersebut ditujukan untuk menambah kemeriahan SCVII tahun ini.
Momen Grand Opening juga merupakan momen penting bagi peserta SCVII, khususnya Lomba Photograph dan Journalist Blog Contest. Terkhusus bagi para blogger, melewatkan Grand Opening ibarat tidak mengikuti SCVII sama sekali. Ya, mereka memang dituntut untuk selalu update tentang apapun yang terjadi di SCVII, sejak pra-lomba hingga Final Party. Untuk fotografer, momen ini merupakan pemicu di permulaan lomba.
Antusiasme Esceholic yang tampak pada Grand Opening merupakan wujud kebanggaan dan kebahagiaan setelah menunggu hadirnya SCVII karena sempat vakum selama 1 tahun. Khususnya untuk daerah Kediri dan sekitarnya, ajang tahunan ini merupakan sarana mengekspresikan kreativitas dan inovasi untuk terus berkarya. School Contest yang memiliki tema berbeda-beda setiap tahun juga menjadi salah satu daya tarik. Dengan tema tahun ini, My Imagination My Future, para peserta dituntut mengekspresikan segala imajinasi yang mereka miliki untuk mendesain masa depan, khususnya bagi Indonesia dan mereka sendiri. (rs)

SCVII: Sampah Berserakan Hingga Panggung Kenangan

0 komentar
KEDIRI-Minggu (06/10) malam, Komu School Contest VII telah selesai digelar. Para juara telah diumumkan. Banyak yang bahagia, namun ada juga yang kecewa. Itulah kompetisi, there's a winner, there's also people who lose. Keputusan dewan juri menentukan pemenang di masing-masing kompetisi yang diperlombakan pastinya juga tidak asal-asalan.
Pada hakikatnya, setiap orang yang berpartisipasi hingga Final Party adalah pemenang. Bersaing dengan banyak orang sudah menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi tiap-tiap peserta. "Apapun hasilnya, yang penting have fun!", kata Iib, salah satu peserta.
Masuk ke topik utama, pastinya banyak hal berkesan yang diperoleh Esceholic di SCVII ini. Mulai dari pra-lomba hingga the last day of SCVII's Final Party merupakan saat menarik untuk berbagi pengalaman sekaligus menebar kebahagiaan. Sampah berserakan hingga panggung yang digunakan pun menjadi sudut pandang tersendiri bagi beberapa orang.
Penampakan Insumo Kediri Convention Center (IKCC) pun seakan mengalami evolution jika diamati sejak awal acara hingga akhir acara. Panggung yang tersusun rapi pun menjadi unique stage akibat keseruan Esceholic di sekitar panggung. Sedikit konyol memang, tetapi dengan itulah kebersamaan ada, dan selamanya akan ada. (rs)

Minggu, 06 Oktober 2013

Hasil Akhir Lomba Akustik SCVII

0 komentar
KEDIRI-Final Result Lomba Akustik:
3. SMPN 1 Nganjuk
2. SMAK Petra
1. SMA Katolik St. Agustinus

Selamat! (rs)

Hasil PADSU Telah Diumumkan!

0 komentar
KEDIRI-Hasil lomba PADSU SCVII:
3. SMAN 2 Nganjuk
2. SMAN 7 Kediri
1. SMAK Petra Kediri

Selamat! (rs)

Final Result of LIA English Star, Senior High School Category

0 komentar
KEDIRI-Final result of LIA English Star Competition:

3rd place
Taufik Aji F. (MAN Purwoasri)

2nd place
Devi Atika Wati (SMAN 1 Kediri)

Champion (1st place)
Amalia Nur Zahra (SMAN 2 Kediri)

Congrats champs! Keep spirit for all! (rs)

Beradu Kreativitas Musik: "Tidak Cuma Suara Bagus"

0 komentar
KEDIRI-Kompetisi Akustik yang diadakan oleh Komu School Contest VII telah menjadi salah satu andalan menarik animo masyarakat. Kompetisi yang mempertunjukkan kreativitas musik ini memang hal yang sangat menarik untuk dilihat. Musik biasanya memang menjadi media pembangun kecerdasan. Dengan memiliki kecerdasan musik, seseorang biasanya bisa mengembangkan dan memunculkan kecerdasan-kecerdasan lain dalam dirinya, terlebih kecerdasan eksak.
Dengan bermodalkan latihan, personil sekaligus alat musik, para kontestan dituntut untuk mampu menyuguhkan sajian musik yang bisa membawa para pendengar ikut hanyut dalam lantunan nada-nadanya. Memang yang namanya kreativitas sangat dibutuhkan dalam hal ini. "Rasanya kalau cuma sekedar bagus itu bosan. Butuh sesuatu yang lebih!", ujar Rizky, salah seorang siswa SMPN 3 Kediri. Modal menjadi musisi yang baik bukan hanya suara bagus, melainkan kreativitas musik yang bisa menciptakan inovasi-inovasi baru dalam dunia musik.
Suara bagus memang penting, akan tetapi bagus belum tentu spesial. Nah, para pendengar musik biasanya menuntut sesuatu yang lebih dari yang bagus, tentu saja sesuatu yang spesial dan luar biasa yang mereka inginkan. Kompetisi Akustik ini merupakan media pengembangan kreativitas bagi generasi muda pecinta musik. Dengan dmikian, diharapkan generasi penerus dapat terus berkarya dan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam dunia musik Tanah Air. (rs)

Joget Caesar Setiap Saat

0 komentar
KEDIRI-Final Party School Contest VII yang diadakan mulai Jumat (04/10) hingga Minggu (06/10) sangat meriah. Animo masyarakat terhadap kompetisi tahunan tersebut benar-benar luar biasa. Hal yang menarik dari SCVII tahun ini, yakni Joget Caesar.
Joget Caesar yang begitu fenomenal seakan-akan menjadi menu wajib Esceholic setiap hari. Bagaimana tidak, setiap ada break pasti yang dilakukan Joget Caesar. Setiap ada jeda pasti yang dilakukan bersama-sama adalah Joget Caesar.
Namun demikian, Joget Caesar yang dilakukan Esceholic tidak cuma-cuma. Sejumlah prizes telah didapatkan oleh Esceholic yang berani unjuk gigi di atas panggung. Melalui Joget Caesar, Esceholic berbagi kebahagiaan dan mengusir rasa bosan.
Mungkin tanpa Joget Caesar, SCVII tidak akan semeriah ini. Pembagian door prizes pun mungkin juga tidak akan sebanyak tahun ini. Namun, kreativitas yang dibutuhkan.
Mungkinkah kreativitasmu mengatakan akan ada joget-joget lain? (rs)

Juara Gadis Batik Telah Diumumkan!

0 komentar
KEDIRI-Berikut final result Pemilihan Gadis Batik 2013, yakni:

Juara III
Nabila T. Virginia (SMPN 3 Kediri)

Juara II
Aldila Nayoki Jamaena (SMAN 5 Kediri)

Juara I
Laksmi Palupi (SMPLB Bhakti Pemuda Pagu)

Juri:
1. Nurdina Sulaimi
2. Luis Alvan
3. Ika Mariana
4. Reza Jessica
5. Agus Ridwan

Hadiah: Trophy, Uang, Bingkisan dari Mustika Ratu, Bingkisan dari Batik Suminar.

Selamat kepada para pemenang dan teruslah berkarya! (rs)

Ketika Keterbatasan Menjadi Sumber Inspirasi Tak Terbatas

0 komentar
KEDIRI-Minggu (06/10) sore, babak final Pemilihan Gadis Batik telah dimulai. Antusias para penonton untuk melihat para kontestan begitu nyata. Para kontestan yang masuk di babak 10 besar saling menunjukkan kebolehannya dalam berlenggak-lenggok di atas catwalk serta mempresentasikan motif batik yang mereka kenakan.
Adalah Laksmi Palupi, seorang siswi SMPLB Pagu Bulurejo, seorang tunawicara yang ikut berpartisipasi dalam kontes yang diadakan oleh School Contest VII ini. Di dampingi oleh gurunya, dia nampak lihai mengenakan busana batik Jumantara Prima bermotif pancamargi dengan penuh percaya diri. Di depan dewan juri, dia tidak merasa malu sedikitpun dengan kekurangan yang dimilikinya.
"Satu kata untuk kamu, kamu luar biasa!", ungkap Reza Jessica, salah satu dewan juri. "Kamu telah menunjukkan bahwa dengan segala keterbatasan, pasti masih ada potensi  yang bisa dikembangkan! Dan kamu tahu potensimu!", tambah Nurdina Sulaimi yang juga salah satu juri Pemilihan Gadis Batik.
Laksmi Palupi telah menunjukkan sekaligus memotivasi bahwa keterbatasan yang kita miliki tidak boleh membuat kita down. Kita harus percaya bahwa ada sesuatu hal yang bisa kita kembangkan. Kita juga harus yakin bahwa kita mempunyai potensi yang akan membawa kita menjadi manusia besar di masa depan. (rs)

Lomba Menggambar, Berhadiah Sepeda Mini

0 komentar
KEDIRI-Lomba menggambar dan mewarnai yang digelar oleh Radar Kediri hari ini (06/10) telah menemukan jawaranya. Gadis Ayu Wiguna, salah satu murid TK Dharmawanita Tepus ini tampak begitu gembira saat hasil gambarnya diangkat oleh panitia, yang berarti ia lah pemenang lomba menggambar dan mewarnai yang diikuti oleh lebih dari 50 anak usia TK dan PAUD dari Kota Kediri dan sekitarnya. Dengan demikian, Gadis, sapaan akrab anak berusia enam tahun ini berhak membawa pulang satu unit sepeda mini.  
Anggun Dian Sari yang merupakan ibu dari Gadis, mengaku senang dan bangga atas prestasi yang telah diraih oleh anak perempuan pertamanya ini. Menurutnya, Gadis memang sudah sering mengikuti kompetisi serupa, dan sudah beberapa kali menjadi pemenangnya. Untuk mendukung bakat dan minat putrinya, perempuan yang tinggal di Jalan Letjend Suprapto, Burengan, ini mengaku bahwa sejak usia tiga tahun ia telah memasukkan anaknya ke sanggar lukis. “Awalnya saya ajari gambar sendiri, kemudian karena anaknya kelihatan sangat suka menggambar saya masukkan ke sanggar”, jelas Anggun. Lebih lanjut, ia sempat mengutarakan saran untuk penyelenggara acara,”Sebaiknya lomba seperti ini kategori TK dan PAUD disendirikan. Karena secara kemampuan mereka sudah berbeda”, ulasnya. (na)

Main Warna Bersama STAEDTLER

0 komentar
KEDIRI-Hari ini (06/10) sejak dibuka pukul 09.00 WIB, gedung Insumo Kediri Convention Center mulai padat pengunjung. Ada pemandangan berbeda kali ini. IKCC tidak hanya ramai oleh para remaja usia SMP hingga SMA, namun juga dipadati oleh anak-anak PAUD dan TK bersama orangtua mereka masing-masing. Ini tidak lain karena anak-anak tersebut adalah peserta lomba menggambar dan mewarnai yang diselenggarakan oleh pihak Radar Kediri bekerjasama dengan produsen alat tulis ternama, Staedtler.
Dalam lomba menggambar dan mewarnai ini, seluruh peserta diberi waktu selama dua jam untuk menyelesaikan karyanya. Mereka tampak antusias dan senang bisa menjadi bagian dari lomba menggambar anak yang diikuti oleh murid TK (Taman Kanak-Kanak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari Kota Kediri dan sekitarnya. "Aku seneng banget, udah sering ikut lomba gambar biar bisa dapet pengalaman" jawab Najwa R Putrianto dengan malu-malu, murid TK Al Badar Tulungagumg, saat ditanya mengenai alasannya mengikuti lomba ini.Lomba menggambar dan mewarnai seringkali diminati oleh anak-anak karena aktivitas bermain warna adalah salah satu kegiatan favorit mereka.
Kegemaran Najwa, pada dunia menggambar semakin lengkap dengan adanya dukungan dari ayah dan ibunya. " Kami senang dan bangga karena Najwa biasanya juga ditunjuk sekolah untuk mewakili mengikuti lomba-lomba seperti ini. Jadi, kami sangat mendukungnya", Tanti Sofa Hendrawati, Ibu Najwa. Ia juga menyebutkan bahwa dirinya dan suami bersama-sama mengajari Najwa menggambar. Selain itu ia juga mengikutkan Najwa untuk belajar menggambar di sebuah sanggar lukis di Tulungagung. 
Ketika ditanya mengenai tujuannya mengikutsertakan putri tunggalnya ini dalam lomba menggambar, ia menjawab,"Ya buat cari pengalaman, biar anaknya kendel, dan berprestasi". Tampanya ini pula yang diidamkan oleh banyak orangtua khususnya meeka yang dengan telaten menunggui anak-anaknya yang mengikuti lomba menggambar dan mewarnai bersama Radar Kediri dan Staedtler di hall Insume Kediri Convention Center pagi tadi. (na)