KEDIRI-Sejak
dibuka hari ini (04/10) kompetisi komu scool contest VII terus menyedot
perhatian pengunjung. Berbagai cara pun ditempuh oleh para Esceholic untuk bias
menarik pengunjung dan menunjukkan tingginya kreativitas mereka. Bahkan thiwul,
salah satu makanan tradisional yang banyak ditemukan di pasar-pasar
tradisional, menjadi ornamen dari majalah dinding karya MTsN Pagu.
Kemeriahan
terus berlanjut, terlebih di saat grand opening, Walikota Kediri, Dr. Syamsul
Ashar hadir untuk membuka kompetisi ini secara resmi. Seusai memberikan
sambutan singkat, ia berkeliling area school contest vii dan melontarkan
beberapa pertanyaan kepada kru majalah dinding yang telah siap di stand
masing-masing lengkap dengan berbagai kostum unik yang mereka kenakan. Ini pula
yang dilakukan oleh kru mading dari MTsN Pagu. Dengan mengusung judul “Waktu”
pada majalah dinding yang mereka buat, thiwul menjadi hiasan unik yang
diletakkan di bagian tengah. “Kami menggunakan bahan bekas seperti pecahan
kaca, kulit batang pisang, Koran bekas, pasir, dan di tengah itu ada thiwul
kering yang kami taburkan melingkar”, ungkap salah satu siswi MTsn Pagu yang
juga merupakan kru madding tersebut.
Ketika
ditanya mengenai alsan timnya mengambil judul “waktu”, ia memaparkan “Menurut
kami, sesuai dengan tema SC VII ini, my future my imajination, waktu
adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan karena sangat menentukan
keberhasilan untuk meraih apa yang telah kita imajinasikan di masa depan”.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengerjaan mading bebentuk jam besar tersebut
memakan waktu sekitar 13 hari. Dalam madding itu mereka menceritakan perjalanan
pendidikan pelajar yang dimulai di usia TK hingga mereka masuk dalam dunia
kerja. “Di bagian tengah madding kami ada berbagai jenis pekerjaan juga yang
bisa kita imajinasikan sejak sekarang dan kita pilih nantinya”, tambahnya
dengan penuh antusias.
Saat
pembukaan Final Party komu school contest vii digelar, majalah dinding karya
MTsn Pagu menjadi salah satu yang sempat dukunjungi walikota Kediri Syamsul
Ashar. Kru madding sekolah ini, yang tampil unik dengan modifikasi kostum
batik, mengalungkan bunga melati kepada walikota Kediri begitu ia sampai di
depan madding mereka. “Iya tadi kami mengalungkan melati ke pak wali. Itu
sebagai bentuk penghormatan kami kepada pemimpin Kota Kediri ini” ujar siswi
MTsn Pagu, yang juga salah satu kru mading yang mengenakan kostum batik. (na)
I Like thiwul 100%.........
BalasHapus______________________________
http://amelialulur.com/