Jumat, 04 Oktober 2013

Thiwul Bisa Jadi Ornamen Cantik

KEDIRI-Sejak dibuka hari ini (04/10) kompetisi komu scool contest VII terus menyedot perhatian pengunjung. Berbagai cara pun ditempuh oleh para Esceholic untuk bias menarik pengunjung dan menunjukkan tingginya kreativitas mereka. Bahkan thiwul, salah satu makanan tradisional yang banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional, menjadi ornamen dari majalah dinding karya MTsN Pagu.
Kemeriahan terus berlanjut, terlebih di saat grand opening, Walikota Kediri, Dr. Syamsul Ashar hadir untuk membuka kompetisi ini secara resmi. Seusai memberikan sambutan singkat, ia berkeliling area school contest vii dan melontarkan beberapa pertanyaan kepada kru majalah dinding yang telah siap di stand masing-masing lengkap dengan berbagai kostum unik yang mereka kenakan. Ini pula yang dilakukan oleh kru mading dari MTsN Pagu. Dengan mengusung judul “Waktu” pada majalah dinding yang mereka buat, thiwul menjadi hiasan unik yang diletakkan di bagian tengah. “Kami menggunakan bahan bekas seperti pecahan kaca, kulit batang pisang, Koran bekas, pasir, dan di tengah itu ada thiwul kering yang kami taburkan melingkar”, ungkap salah satu siswi MTsn Pagu yang juga merupakan kru madding tersebut.
Ketika ditanya mengenai alsan timnya mengambil judul “waktu”, ia memaparkan “Menurut kami, sesuai dengan tema SC VII ini, my future my imajination, waktu adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan karena sangat menentukan keberhasilan untuk meraih apa yang telah kita imajinasikan di masa depan”. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengerjaan mading bebentuk jam besar tersebut memakan waktu sekitar 13 hari. Dalam madding itu mereka menceritakan perjalanan pendidikan pelajar yang dimulai di usia TK hingga mereka masuk dalam dunia kerja. “Di bagian tengah madding kami ada berbagai jenis pekerjaan juga yang bisa kita imajinasikan sejak sekarang dan kita pilih nantinya”, tambahnya dengan penuh antusias.
Saat pembukaan Final Party komu school contest vii digelar, majalah dinding karya MTsn Pagu menjadi salah satu yang sempat dukunjungi walikota Kediri Syamsul Ashar. Kru madding sekolah ini, yang tampil unik dengan modifikasi kostum batik, mengalungkan bunga melati kepada walikota Kediri begitu ia sampai di depan madding mereka. “Iya tadi kami mengalungkan melati ke pak wali. Itu sebagai bentuk penghormatan kami kepada pemimpin Kota Kediri ini” ujar siswi MTsn Pagu, yang juga salah satu kru mading yang mengenakan kostum batik. (na)

1 komentar:

  1. I Like thiwul 100%.........

    ______________________________
    http://amelialulur.com/

    BalasHapus