KEDIRI-
Panitia School Contest VII dari Radar Kediri gelar sosialisasi ke
sekolah-sekolah calon peserta even akbar antarsekolah se-karisidenan Kediri
tersebut. Hari ini (24/09) mereka mengunjungi MAN Kota Kediri 3 untuk
menyampaikan informasi seputar School Contest VII dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan para calon peserta dari sekolah yang beralamat di Jalan
Letjend Suprapto 58 Kediri itu.
Tidak
kurang dari 60 menit mereka menjelaskan berbagai jenis kompetisi yang akan
dilaksanakan nantinya, mulai dari perang mading, school accoustic,
gadis batik Kediri, lomba menggambar karikatur, serta fotografi dan jurnalis
blog. SC (School Contest) tahun ini memang tidak banyak berbeda dengna
tahun-tahun sebelumnya. Tetapi banyak lomba-lomba segar di dalamnya yang
diharapkan bias mengembangkan potensi para pelajar di Kota Kediri seperti yang
diungkapkan oleh Aji, panitia SC Radar Kediri,”Kami ingin SC bisa menjadi media
untuk menginspirasi bagaimana berimajinasi agar kedepannya (pelajar Kediri red)
makin produktif”, katanya pada saat melakukan sosialisasi di salah satu ruang
belajar di MAN Kota Kediri 3. Hal tersebut senada dengan tema besar SC VII
yaitu “My Imagination My Future”.
Selama
sosialisasi berlangsung, calon peserta SC VII dan MAN Kota Kediri 3 menggunakan
kesempatan ini untuk menanyakan berbagai hal, salah satunya yang ditanyakan
oleh Tarim, siswa kelas XI tersebut bertanya mengenai apa saja yang bisa
diliput sebagai berita oleh peserta jurnalis blog. Khoirul Anam, yang juga
ketua panitia SC VII mengungkapkan, “Jurnalis blog itu bisa
meliput segala hal yang berkaitan dengan School Contest, tidak hanya pada saat
final party. Jadi sebelum Final Party sudah bisa posting”. Lebih lanjut ia juga
mengatakan, “Yang dinilai bukan banyaknya berita tapi kualitas
beritanya”, paparnya menanggapi pertanyaan calon peserta.
Selain
itu, ada juga pertanyaan seputar sistim penilaian School
English Star. Agustin Wilujeng, guru asal MAN
Kota Kediri 3 tersebut menanyakan tentang bagaimana penilaian terhadap
kontestan dengan jenis pertunjukan yang berbeda-beda. Aji, selaku panitia SC
VII menanggapi, “Kami sudah mendiskusikannya dengan tim juri. Hasilnya, kami
fokus menilai pronounnya (pengucapan red) benar atau tidak. Apakah bisa
mirip dengan native speaker (pembicara asli red) atau tidak”.
Muncul
pula pertanyaan tentang salah satu lomba yang baru akan dilaksanakan di SC VII
ini yaitu gadis batik Kediri. “Gadis batik itu apakah gadis yang menggunakan
batik dan berjalan di catwalk
atau ada penilaian lainnya ?”, tanya Agustin Wilujeng, guru MAN 3 Kediri. Aji,
selaku panitia yang menyosialisasikan SC VII menjawab bahwa hal tersebut masih
menjadi perdebatan panitia apakah ada sesi tanya jawab atau tidak seperti yang
dilakukan tahun-tahun sebelumnya pada lomba Putri Lingkungan. Ia juga
menambahkan bahwa peserta gadis batik Kediri harus menggunakan batik
lokal Kediri.
Demikianlah
sosialisasi berlangsung dengan banyak pertanyaan baik dari murid maupun guru
MAN Kota Kediri 3. Tidak kurang dari 30 siswa mengikuti kegiatan ini dengan
antusias. Sekitar pukul 13.30 WIB acara pun diakhiri.
0 komentar:
Posting Komentar